prinsip penyususnan sistem informasi akuntansi


                            Prinsip umum penyusunan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi yang digunakan berbagai perusahaan relatif berbeda satu sama lainnya. Hal ini disebabkan karena berbagai perbedaan kegiatannya, seperti usahanya dan jumlah transaksi yang harus diproses.
Ada sejumlah prinsip umum yang harus ditempuh dalam penyusunan sistem informasi akuntansi yaitu :
“1. Analisis struktur organisasi dan uraian tugas yang ada.
  2. Analisis semua transaksi yang ada pada perusahaan baik secara harian maupun bulanan.
  3. Analisi struktur pengendalian intern yang ada berdasarkan struktur organisasi, uraian tugas, sistem, prosedur dan metode internal cek atau pengendalian intern.
  4. Kumpulan catatan berbagai jenis transaksi dalam bentuk formulir-formulir, catatan-catatan, dan buku-buku.
  5. Menganalisis kegiatan internal cek (uji coba) untuk seluruh kegiatan perusahaan.
  6. Menganalisis berbagai laporan akuntansi keuangan untuk pihak ekstern yang harus dipersiapkan dari catatan transaksi demikian pula laporan akuntansi manajemen untuk pihak intern berikut laporan statistic.
  7. Menetapkan secara terus menerus kegiatan pengawasan intern dan secara periaodik melakukan pengawasan ekstern yang diperlukan”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penyusunan sistem informasi akuntansi harus dilakukan dengan memperhatikan berbagai unsur-unsur yang terdapat di dalam organisasi suatu perusahaan serta menyusun berdasarkan kebutuhan pemakai informasi dari pihak-pihak yang berkepentingan.
Baca Lagi »»  

peranan sistem informasi akuntansi


             Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Organisasi perusahaan yang besar merupakan suatu hal yang kompleks, perusahaan mempekerjakan puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang dengan berbagai macam tugas. Hal ini mengakibatkan banyak sekali pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Perusahaan harus mampu untuk merencanakan, menkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh aktivitasnya secara baik.
La Midjan (2006:7) mengartikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
“Sistem informasi akuntansi memainkan peranan penting untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan bagi kepentingan pihak eksternal perusahaan, yaitu para pemegang saham, supplier, investor, bank, fiskus dan pegawai. Informasi akuntansi keuangan oleh pihak tersebut akan digunakan untuk pegangan menilai kewajaran usaha perusahaan. Peranan lainnya sistem informasi akuntansi, yaitu untuk menghasilkan informasi akuntansi manajemen bagi pihak internal, yaitu berbagai tingkat pimpinan perusahaan untuk pegangan menilai efesiensi dan efektivitas perusahaan yang dikelolanya”. 
Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan sistem informasi akuntansi adalah untuk memberikan gambaran kepada pihak ekstern dan intern mengenai informasi keuangan perusahaan serta seluruh aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Baca Lagi »»  

Tujuan sistem informasi akuntansi


                Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
La Midjan (2006:37) tujuan utama penyusunan sistem informasi akuntansi bagi organisasi perusahaan adalah sebagai berikut :
“1. Meningkatkan kualitas informasi
  2. Meningkatkan kualitas internal cek atau pengendalian intern
  3. Menekan biaya-biaya tata usaha”.

Adapun penjelasannya dari tiga tujuan utama tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Meningkatkan kualitas informasi
Yaitu informasi yang tepat waktu, tepat guna, dan terpercaya. Dengan kata lain sistem akuntansi harus cepat dan tepat dalam memberikan informasi yang diperlukan dengan kandungan informasi yang sesuai dengan yang diperlukan.
2.      Meningkatkan kualitas internal cek atau pengendalian intern
Yaitu pengendalian intern yang diperlukan untuk mengamankan kekayaan perusahaan, sehingga sistem akuntansi yang disusun harus mengandung kegiatan pengendalian intern.
3.      Menekan biaya-biaya tata usaha
Yaitu bahwa biaya tata usaha untuk menerapkan  sistem akuntansi harus jauh lebih murah dari manfaat yang akan diperoleh dari penyusunan sistem informasi akuntansi.
Menurut krismaji (2005:188) tujuan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :
“1.    Kemanfaatan, informasi yang dihasilkan oleh sistem harus   membantu manajemen dan para pemakai dalam pembuatan keputusan.
  2.    Ekonomis, manfaat sistem harus melebihi pengorbanannya.
  3.    Daya andal, sistem harus memproses data secara akurat dan   lengkap.
  4.    ketersediaan, para pemakai harus dapat mengakses senyaman mungkin,kapan saja pemakai menginginkannya.
  5.    Servis pelanggan, servis yang memuaskan kepada pelanggan harus diberikan.
 6.  Kapasitas, kapasitas sistem harus mampu menangani kegiatan pada periode sibuk dan pertumbuhan di masa mendatang.
  7.    Praktis, sistem harus mudah digunakan.
  8.    Fleksibilitas, sistem harus mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi dari lingkungan sistem.
 9.  Daya telusur, sistem harus mudah dipahami oleh para pemakai dan perancang serta memudahkan penyelesaian persoalan pengembangan sisitem di masa mendatang.
 10.   Daya audit, daya audit harus ada dan melekat pada sistem sejak awal pembuatannya.
 11.   keamanaan, hanya personel yang berhak saja yang dapat mengakses atau di ijinkan mengubah data sistem”.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa suatu sistem informasi akuntansi harus berguna, tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan, serta meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dalam memberikan informasi dari segi intern dan ekstern yang akan berguna bagi manajemen dalam rangka mencapai tujuan suatu perusahaan.
Secara umum fungsi sistem informasi akuntansi adalah untuk mendorong seoptimal mungkin agar sistem akuntansi dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang terstruktur yaitu tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya, serta secara keseluruhan informasi tersebut mengandung arti yang berguna.  
Baca Lagi »»  

Karakteristik sistem informasi akuntansi


                               Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2007:27) karakteristik kualitas informasi akuntansi terdiri dari :
“1. Relevan
 2. Tepat Waktu
 3. Akurat
 4. Lengkap
 5. Rangkuman (ringkasan)”.

Adapun penjelasan criteria-kriteria di atas adalah :
a)      Relevan
Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.
b)      Tepat Waktu
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya.
c)      Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
d)     Lengkap
Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
e)      Rangkuman (ringkasan)
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data relevan yang menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi.
Baca Lagi »»  

Unsur-unsur sistem informasi akuntansi


      Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001:4-5), bahwa Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :
“1.    Formulir
  2.    Jurnal
  3.    Buku Besar
  4.    Buku Pembantu
  5.    Laporan”. 
Adapun penjelasan dari kelima unsur di atas adalah sebagai berikut :
·         Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi, sehingga data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan.
·         Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
·         Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akun-akun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
·         Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger) . Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci yang merinci data keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi terakhir karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.
·         Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2005:3) yaitu :
“1.    Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.
2.         Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi,yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi..
3.         Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4.         Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5.         Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan”.
Baca Lagi »»  

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi akuntansi


Aktivitas di dalam suatu perusahaan merupakan wujud dari suatu sistem, pelaksanaan rutinitas menjadi subsistem yang saling bekerjasama dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain dalam sebuah sistem.
Menutut Widjajanto (2001:1) sistem adalah:
“Sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalaui tiga tahap yaitu input, proses dan output”.
Menurut Hall (2007:6) sistem adalah:
“kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.
Menurut Azhar Susanto (2008:22) sistem adalah:
“Kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas, maka dapat diikhtisarkan bahwa pada dasarnya sistem terdiri dari tiga unsur, yaitu: masukan (input), proses (procces) merupakan suatu aktivitas yang dapat mentransformasikan input menjadi output, sedangkan output (keluaran) hal yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem.
Sistem informasi merupakan komoditas yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya sistem informasi akan membantu dalam operasi dan pengambilan keputusan sehari-hari. Berikut ini penjelasan mengenai sistem informasi dari berbagai pendapat ahli:
Menurut Azhar Susanto (2008:52) sistem akuntansi adalah:
“Kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik ataupun non phisikyang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.
Menurut Laudon di dalam Azhar Susanto (2008:52) sistem akuntansi yaitu:
“komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan”.
Menurut McKeown di dalam Azhar Susanto (2008:52)  sistem akuntansi yaitu:
“gabungan dari komputer dan user yang mengolah perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan informasi tersebut”.
Berdasarkan pengertian sistem informasi dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa sistem informasi tidak akan bekerja tanpa adanya kerjasama yang harmonis antara komponen-komponen yang membentuknya dan menghasilkan suatu tujuan untuk mengubah data menjadi suatu informasi yang dapat dibutuhkan oleh pengguna informasi.
Menurut Soemarso (2004:3) menyatakan akuntansi adalah “proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Azhar Susanto (2008:60) mendefinisikan akuntansi sebagai “sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktivitas operasi / peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi”.
Untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi, penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai definisi sistem informasi akuntansi.
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Krismiaji (2005;4) adalah sebagai berikut :
“Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoprasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan”.
Baridwan (2004:4) menyatakan sistem informasi akuntansi adalah:
“suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkombinasikan informasi kuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar (seperti pemerintah, masyarakat, investor, dan kreditor) pihak-pihak dalam (terutama manajemen)”.
Sistem Informasi Akuntansi menurut Bodnar dan Hopwood (2006; 3) didalam Amir Abadi Yusuf bahwa :
“Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan”.
Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut di atas sistem akuntansi dan sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu serangkaian kegiatan administratif perusahaan dalam melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan transaksi keuangan baik yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan untuk mendukung ketepatan pengmbilan keputusan.
Baca Lagi »»